Rabu, 26 Februari 2014

Esai :: Kenakalan Remaja




Narkoba Merusak Generasi Bangsa


Di era globalisasi dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih seperti saat ini, sering terdengar istilah kenakalan remaja. Di media cetak, media elektronik, bahkan di media sosial pun kata “kenakalan remaja” sering dijumpai. Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan kenakalan remaja itu? Menurut para ahli, Kenakalan remaja (juvenile delinquency) didefenisikan sebagai suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa.
Menurut Paul Moedikdo, SH kenakalan remaja  adalah : 
1.      Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
2.      Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
3.      Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
Menurut Kartono, ilmuwan sosiologi “Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
Menurut Santrock Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal.”
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kenakalan remaja merupakan suatu bentuk perilaku penyimpangan norma, nilai, aturan, dan hukum di dalam masyarakat yang dilakukan orang seorang remaja untuk mendapatkan perhatian dari lingkungan sosialnya yang tentunya perilaku ini dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.
Di dalam masyarakat, baik masyarakat pedesaan maupun masyarakat perkotaan terdapat berbagai macam bentuk dan jenis kenakalan remaja yang sering terjadi, di antaranya adalah: membolos sekolah, geng motor, penyalahgunaan narkotika, perilaku seksual pranikah, melawan orang tua dan guru, berbohong kepada semua orang, merusak fasilitas umum, tawuran, nonton majalah atau video porno, main game berlebihan, dan masih banyak lainnya.
Dari berbagai bentuk kenakalan remaja yang terjadi di masyarakat, penyalahgunaan narkotika adalah salah satu perilaku menyimpang yang sering terjadi bahkan sampai harus ditangani oleh kepolisian. Dari data yang diperoleh dari kompas.com tertanggal maret 2013 bahwa jumlah pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif di kalangan remaja cenderung meningkat, diperkirakan sekitar 5 juta orang atau 2,8 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini lebih tinggi daripada jumlah penduduk Nusa Tenggara Timur yang mencapai 4,6 juta jiwa. Pengguna remaja yang berusia 12-21 tahun ditaksir sekitar 14.000 orang dari jumlah remaja di Indonesia sekitar 70 juta orang. Di DKI Jakarta, berdasarkan catatan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, jumlah pengguna napza di kalangan remaja dalam tiga tahun terakhir terus naik. Pada tahun 2011, siswa SMP pengguna napza berjumlah 1.345 orang. Tahun 2012 naik menjadi 1.424 orang, sedangkan pengguna baru pada Januari-Februari 2013 tercatat 262 orang. Di kalangan SMA, pada 2011 tercatat 3.187 orang, tahun berikutnya menjadi 3.410 orang. Adapun kasus baru tahun 2013 tercatat 519 orang.
Remaja, katanya generasi penerus bangsa. Masalahnya, akan seperti apa nasib bangsa Indonesia jika remajanya adalah pengguna narkoba.  Sumber terbaru menyatakan, tercatat 19% dari jumlah remaja di Indonesia atau sekitar 14 ribu remaja diindikasikan menjadi pengguna narkoba. Fenomena ini akan menjadi pertanda buruk bagi eksistensi bangsa, jika persoalan tersebut tak segera dicarikan solusinya. Pernyataan terbaru ini disampaikan Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.
Dari data di atas dapat diketahui bahwa dari tahun ke tahun, penyalahgunaan narkotika oleh remaja semakin meningkat. Beberapa faktor yang menyebabkannya adalah:
1.      Masalah keluarga, seperti: kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua, karena orang tua terlalu sibuk bekerja atau broken home sehingga anak mencari perhatian dengan cara yang salah.
2.      Salah pergaulan.
3.      Anak ingin mendapatkan pengakuan dari kelompoknya
4.      Keinginan anak untuk mencoba narkotika
Penyebab utama dari penyalahgunaan narkotika adalah keluarga, oleh karenanya solusi pertama adalah dengan mengharmoniskan hubungan antar keluarga dan orang tua berperan besar dalam hal ini. Orang tua harus bisa memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup kepada anaknya. Orang tua juga harus mengontrol pergaulan anaknya, jangan sampai anaknya salah dalam memilih teman. Sedangkan untuk remaja sendiri, seharusnya dia bisa lebih selektif dalam memilih teman dan meningkatkan kesadaran akan dampak-dampak yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Your Opinion? ^^/